Sabtu, 01 Agustus 2009

SEBUAH PENYESALAN

Nama aku agus. Aku lahir dari orang tua yang sangat menyayangi aku karna aku adalah anak terbontot dari 7 orang. ibuku berasal dari selatan bima dan ayahku dari utara bima. Yah itulah aku dibesarkan dengan sebuah kemapanan orang tuaku sebagai seorang pegawai di kantor yang kata orang lahan basah. Aku sendiri tak paham maksud itu. Yah itulah aku. Tapi Ada sebuah penyesalan yang selama ini aku rasakan. Sebuah penyesalan yang takkan terlupa sampai akhir hayatku. Aku masih ingat saat SMA ku di mataram aku dibekali dengan berlebihan sehigga prilaku diriku menyimpang dari yang polos menjadi mengenal minuman sampai pil, ganja dll yang memabukkan. Itu membuatku menjadi berubah di keluargaku, sering kali minta uang untuk membeli beberapa linting ganja. Dan kadang aku mencuri dari lemari ortuku untuk mendapatkan uang. Pernah aku tertangkap basah lagi membuka lemari, tapi aku mengelak dengan alasan-alasanku tapi ibuku selalu saja tidak marah dengan semua perilaku ku sampai pernah aku membentak ibuku sendiri. Tapi ibu selalu saja sayang padaku.

Sampai saat aku kuliah, sudah beberapa kampus aku masuki tapi tak pernah mengikuti kuliahnya baik di yogya maupun di malang. Sampai aku pernah menjadi pengedar di yogya sungguh parah hidupku. Kalau pulang ke mataram pasti beberapa garis ganja yang kubawa untuk pesta ganja di mataram, bahkan dirumahku sendiri. Entah berapa kali aku melakukannya, ibu bapakku hanya bisa diam melihat kelakuan aku. Sering kali aku mendengar doa mereka agar aku berubah, tapi hatiku tak tersentuh untuk berubah. Hingga akhirnya ibuku sakit parah dan baru ku tau bahwa ibuku gagal ginjal tapi kecanduanku tetap saja semakin parah. Sampai suatu saat ibu tidak sadarkan diri, dan harus dibawa ke Rumah sakit. Semua keluargaku berkumpul dan saat ibuku sadar semua dipanggil wajah ibuku pucat, tapi ibu tetap tabah walau aku tau bahwa dia sangat menderita. Ibu memandang satu persatu dari kami termasuk aku. Ibu tetap tersenyum sambil terbata-bata berkata kepada kami untuk saling menjaga satu sama lain. Tak terasa air mataku menetes mendengar sebuah wasiat dari ibu, satu persatu dari kami memeluk ibu dan ibu meminta maaf kepada kami kalau ibu tidak bisa mendidik kami dengan baik, aku menangis dan memohon ampun pada ibu karna telah membuat ibu menderita tapi ibu selalu tersenyum dan meminta aku untuk berubah. Ya tuhan berilah aku kekuatan untuk berubah dan sembuh dari semua ini. Dalam batinku. Aku terus berdoa untuk ibu agar cepat sembuh. Aku memohon adamu yang rab.. agar ibuku sembuh walau aku bukan orang yang baik dan aku malu pada tuhan untuk memohon karna selama ini aku tak pernah menghadapnya. Tapi takdir berkata lain.. ibuku pergi dengan sebuah senyum yang takkan terlupa. Tuhan tempatkan ibuku disisimu di surgamu. Yang rab hanya ini yang mampu aku berikan pada ibuku karna aku hanya bisa menyesali semua ini.

KETIKA KAU PERGI

KETIKA KAU PERGI !!
Memori
Malam yang dingin menyisakan embun dipagi hari, burung berkicau bertanda pagi sudah tiba pintu diawan telah terbuka memancarkan keceaan dari angan sang khalik
Au disini sendiri ditempat yang seharusnya tidak menjadi nyata tempat yang seharusnya sebagai dunia maya dipagi hari saat aku menghirup sejuknya embun di kelopak bunga dan dedaunan, aku menemukan cintayang bersemi di kuncup-kuncup lili
Dia hadir dalam hidupku, memperindahkan teman hatiku dengan cintanya saat itu pagi menyatukan cina dan hatiku
Anpa terasa cinta telah lama hidup dalam singgasana hatiku didalam lingaran bumi ini, aku menemukan sosok laki-laki yang berbeda, dia mahluk yang begitu rupawan, begitu baik, dia laksana malaikat yan diturunkan langsung oleh than dari surga dengan penuh cinta
Dia membawa sinar keabadina
Kuanggap dia sebagai bintang polaris, yah bintang polarisku
Bintang polaris yang menjadi naungan hidupku
Bintang polaris yang kumiliki dalam hati
Bintang polaris yang ku genggam dalam telapak tanganku dan bintang polaris yang bercahaya penuh melebihi dari sinar bintang-bntang yang lain
Yang lebih memancarkan sinar putih dari wujud rpawan indah keajaiban kuresapi semuanya dalam jiwaku
Saat itu, Dia benar-benar menjadi milikku sebut saja bintang polaris itu DIKA
Dika menjadi laki-laki yang telah membuat jiwaku menjadi hidup
Dika selalu hadir di setiap hari-hariku
Membawa senyuman dan kebahagiaan seperti yang pernah aku bilang “Dia benar-benarmalaikat yang diutus tuhan untukku”

Memori,
Waktu terus berjalan, tanpa terasa hubungan aku dan dika terjalin sudah begitu lama dan aku sangat yakin dika begitu mencintaiku, dia selalu menjagaku, dai selalu melindungiku Waktu aku terkapar dalam kehancuran yang pernah membelengguku .
Memori,
Aku dan dika sama-sama saling terbuka dengan suatu masalah yang membelenggu dan mengganggu kehidupan hidup kita masing-masing, aku tau dika begitu jujur dihadapanku, dia tidak pernah berbohong tentang masalah yang dialaminya, kita saling berbagi satu sama lainnya, sehingga hubungan kita berjalan begitu lama dan indah.
Memori,
Pada suatu hari Dika mengajakku kerumahya untuk mengenalkan aku kepada keluarganya, sempat tersilat takut dan minder di benakku untuk bertemu dengan keluarganya, aku takut kalau bertemu nantinya kedatanganku tidak diterima dengan baik dirumahnya, karma aku tau orang tuanya begitu besar menjaga rasa protectonisnya ke semua anak-anaknya
Tapi ternyata rasa keminderan dan ketakutanku sirna seketika saat orang tua DIKA menyambutku dengan begitu baik, malah lama kelamaan aku dianggap anaknya sendiri
Saat itu aku merasa hubunganku dengan benar-benar disetujui oleh mereka, ternyata tidak salah aku menjadi pacar dika
Oh tuhan begitu beruntungnya aku, kau berikan Dika yang begitu baik dan kau berikan keluarganya yang begitu menyayangi aku.
Memori
Dunia menarik waktu dan mengubah jalannya begitu cepat
Entah apa yang terjadi sudah begitu lama dika tak menemuiku
HPnya tak pernah aktif, ku coba datang kerumahnya, terlihat sepi serasa tak berpenghuni
Kutanyai tetangganya tapi mereka menjawab yang sama “ tidak tau” ada apa ini sebenarnya ???, kemana dika dan keluarganya ?? tersirat dalam hatiku, dika sudah tidak mencintaiku kenapa semuanya tiba-tiba menghilang ?
Aku terus mencari jawabannya, hingga akhirnya jawaban itu itu kudapatkan dari salah satu tantenya dika
Aku bertanya “ kenapa telah lama ini Dika tida menemuiku
Tante dika hanya tertunduk diam dan terisak menangis, aku heran apa ini sebenarnya ?? tantenya mulai berbicara dengan isak tangis dan deraian air mata dipipinya dan jawabannya itu membuat aku terhentak membuat jiwaku tak bernapas lagi
“Dika sekarang terbaring lemah dirumah sakit, dia sedang mempertaruhkan nyawa melawan kematian, DIka mengidap penyakit leukemia yang telah stadium akhir,
Akhir dari hidupnya, dokter memvonis hidupnya hanya bertanah 7 bulan lagi dan itupun belum pasti
Hanya keajaiban dan mukjizat dari tuhan yang diharapkan
Aku mendengar itu, tubuhkan bagai tersambar petir di siang hari
Rasanya selurhtulang-tulangku remuk, tubuhku terasa lemas, dan kulihat dunia berputar begitu kencang
Oh tuhan apa yang terjadi pada dika ??
Kenapa dika tidak menceritakan semua ini dari dulu bahwa dia mempunya penyakit yang sungguh mematikan !
Tanpa membuang waktu aku langsung berlari menuju rumah sakit, tiba disana ku lihat sanak keluarganya berkumpul di ruang ICU, ada yang menangis, ada yang duduk berdiam sambil berdoa berhadap ada keajaiban dari tuhan.
Aku tiba dengan suasana mengharukan, aku masuk dan kulihat dika_ku yang manis tertidur tak berdaya diatas kasur puth, wajahnya yang tampan terlihat pucat dan tertutup oleh alat-alat yang membantunya bernafas, ada goretan lelah diwajahnya menahan derita yang teramat, ku dekati dan kugenggam jemarinya begitu tak berdaya,
Sungguh tuhan,aku tak percaya semua ini melihat dika dihadapanku dengan keadaan seperti ini,
Akupun menangis disampingnya, mama Dika memelukku menyakinkan aku bahwa DIka akan baik-baik saja walau aku tau mamanya pun pasti menangis dalam hati.
Memori,
Dua jam aku mengunggu dika bangun dari tidurnya, pejaman mata berlahan terbuka, Dika memanggi namaku, dia tersenyum menyapaku, aku membalas senyumnya sambil menahan gemuruh tangis didadaku, tapi aku tak mampu, ada tetes air mata menetes berlahan di pipiku tertanda aku tak mampu menahan kesedihanku.
Oh tuhan benarkah umur dika hanya sesaat ??? aku tak mau engkau mengambilnya dari aku sebelum aku memberikan kebahagiaan yang utuh untukknya.
Aku lihat mata dika juga berkaca-kaca, dika berkata kepadaku dengan suara parau “ aku tahu hidupku tidak akan lama lagi, aku minta maafhars meniggalkanmu dengan keadaan seperti ini, satu permintaan terakhirku, bila aku telah pergi nanti, kamu jangan pernah menangis, sebab aku tak mau melihatmu dari jauh kau bersedih, satu hal yangharus kau tau, air matamu sungguh berharga untukku. Aku tergetar menahan isak mendengar kata terakhir dika untukku dan tangannya bergerak ingin menyentuh pipiku, dan aku menunduk terasa sentuhan jemarinya mengusap air mataku yang menetes,
Ya tuhan, aku tak kuasa, aku tak kuasa melihat semua ini, dika begitu bai, sangat baik, aku belum siap kehilangan dia tuhan, aku memohon padamu tuhan berharap dika akan sembuh dan kembali berkumpul dengan keluarganya dan aku.
Tapi, saat aku dirumah, kakak dika menemuiku dan memberikan kabar yang tak ingin aku dengar, kabar yang menyiksa batinku selamanya
Ternyata Dika telah pergi menghadap sang esa,Dika pergi dengan tenang
Seakan petir menyambar tubuhku, aku berteriak sekuat tenaga
Tidak ! ini tidak mungkin aku berlari menuju rumah dika secepat mungkin,sampai tapak kakiku berdarah
Aku mencari dika, dimana dikaku ???
ku dengar didalam rumah itu begitu ramai dengan suara tangisan,
Dika telah pergi, , untuk terakhir kali kulihat wajah tampan itu tubuh dika tidak bergerak lagi dan ada senyum diwajahnya, aku tak mampu menangis lagi tapi air mataku menetes deras, aku hanya terdiam lemah, dan saat mama dika memelukku tangisku pecah tak terbendung……
Kini aku tak bisa melihatnya seperti dulu lagi, tubuh itu telah terbungkus kain kafan, dika disemayamkan di tempat tidur abadinya, aku tak kuasa melihat keadaan ini, saat raga dika perlahan-lahan masuk keliang tanah dan lenyap untuk selamanya, tangisku pun menjadi-jadi, begitu juga mama, papa dan saudara saudarnya
Aku belum siap kehilangan dika tuhan………..
Kini dika teha pergi ke tempat dari mana dia berasal dan kembali ke wujud dulunya.
kini dika menjadi malaikat dari surga cinta, malaikat yang aku cintai
kini aku hanya bisa merasakan dika berwujud embun di pagi hari
disenja hari, kulihat dika tersenyum padaku diatas langit yang berwarna jingga dan dimalam hari dika berubah menjadi cahaya keabadian dan cahaya itu adalah bintang polarisku.
Memori
Walau detak jantungnya tidak ada lagi bisa kurasa tapi cintanya masih hidup d hatiku, selamat jalan bintang polarisku, kenangan bersamamu akan menjadi catatan dalam hidupku.