Senin, 06 Februari 2012

maukah menjadi istriku

dia adalah jiwaku yang telah hilang dalam kegelapan malam. kekasih hati yang selama ini ku tunggu dari sejak kecil dulu. aku mencintainya dengan sepenuh hati walau tak pernah terucap dari bibirku ini karna aku takut untuk mengatakannya. sejujurnya cinta ini semurni cinta bidadari yang ku cintai. kekasih hati yang membuat aku paham. perasaaan cinta ini tak bisa ku bendung lagi dalam kisaran waktu untuk ku cumbui dalam raga yang kadang tak bisa bergerak, dalam malam aku sering berjanji pada bulan untuk kuat mengatakan
" aku mencintamu kekasih"
dahaga .. memang dahaga yang kurasakan tak pernah dapat mengobati jiwa yang memang begitu haus akan cinta. melati namamu yang membuatku tertekuk tunduk. aku hanya bisa menantapmu dari pantulan banyangmu dari air yang tergenapang di hadapanmu..
senyummu membuatku semakin tak mampu .. terkunci bibirku padahal hanya ingin mengatakan
" kamu cantik hari ini "
mengenalmu merupakan sebuah anugrah yang terindah yang kudapati.
aku ingat saat ku datangi rumahmu dan bertemu ayahmu.. senyummu membuat aku malu..
aku ingin sekali mengatakan aku jatuh cinta padamu di hadapan ayah dan ibumu agar mereka tau sesungguhnya aku benar2 jatuh cinta padamu
kerlingan matamu dari sudut mata itu ku tanggap sebagai tanda bahwa ada rasa juga.. tapi entah kenapa aku malu dan malu. apakah ini karena statusku yang berbeda denganmu.. aku hanya anak seorang petani dan kamu adalah anak seorang pejabat.. tapi suatu saat aku akan menemuimu dan berterus terang padamu..
melati.. maukah kau menjadi istriku ....

hari ini aku mencoba berpikir lagi.. mencari jalan untuk bertemu denganmu. saat ini mungkin waktu yang tepat karena aku telah memiliki sebuah pekerjaan yang layak untuk kujadikan alasan melamarmu. dan sekarang aku telah bersama ayahmu dalam satu kantor.. aku bahagia sekali jiwaku tenang.. ingin rasanya aku memanggilnya " ayah " juga seperti dirimu.. agar kita dapat dekat. dari tutur kata ayahmu kutau  kau telah bekerja di puskesmas yang telah ku tau tempatnya.
pernah ku coba mengajak rekan kerjaku untuk ke tempat itu.. tapi apa alasannya?? apa yang harus ku perbuat??? rasanya tak mampu ku berpikir.. apakah aku harus mengatakan aku sakit??
hahha.. lucu sebenarnya .. usia seperti aku harus bercinta ibarat anak yang baru gede.. mungkin namanya cinta monyet atau cinta sang monyet...hahahhaha


minggu kemarin kesempatan kedua pun datang padaku untuk bisa melihatmu..
aku melihatmu di rumahmu saat ku di panggil ayahmu.. rasanya berdebar-debar..saat ayahmu memintamu menemaniku dulu
" melati , temenin dulu choky , ayah masuk dulu ganti baju ya"
" iya ayah " jawabmu
aku bingung dan senang.. bercampur menjadi satu .. dan aku melihat wajahmu dari dekat
"oh tuhan... betapa cantiknya ciptaanmu " gumamku dalam hati
kuamati dalam-dalam wajah cantik di hadapanku
"kak, kok liatnya kayak gitu " melati bertanya sambil tersenyum
"eh.emm eh. " aku salah tingkah
" ndak aku cuma su....k...a... ng..ell .iat wa..jaa..h mu" jawabku terbata-bata
tapi plong juga...
melati tersenyum mendengarnya..
" bener??? "kakak cuma bercanda neh" sambil tertawa garing
"beebbe..tttul.'"
" trus kalo suka nngeliat ngimana dong" tanya nya
" ma.u..kkah men..jj..a....dd..i pa..pa..ca...r... k..ka..kak??




tak terduga ..anggukan kepala yang kudapati
bahagia sekali kurasakan saat ini
dan dia menjadi pacarku selamanya

i love you melati


choky- bima