Oh… Tentang cinta berlumur bayang.
Urai kebimbangan, menarikan harapan…
Hingga asa bersahut bisu di ujung mimpi.
Dan kau tiada bersikap…
Keraguan…
Senyum tercerabut hamparan bayang.
Mengekang langkah hati merangkul rasa.
Hingga sedarahmu menarik nafasmu
Tentang kebebasan ?
“Ah… Jangan kau sentuh!”
Sahutku yang membingungkanmu.
Dan tiada kau pahami arti cinta
Tentang hati enggan bersambut…
Bekukan rasa yang menjulang bebas.
“Apa arti sebuah cinta ?” tanyaku merintih.
Sang nama tengah menunggu…
“Apakah kau mencintainya ?”
Tanyaku diantara keraguan hatimu
“Sentuhlah untuk satu percintaan…”
Harapku kepadamu dalam lukisan kata.
Kutanamkan di kedalaman mimpi
Untuk kebebasan…
Diantara pemberontakan hatimu,
kuberharap nyata, walau tiada bersauh.
Kau memahaminya, namun tiada asa mu
Sedarahmu terlahir,
Bukan untuk kebebasanmu.
Ya, kau tahu itu…
Untuk sebuah nama di hatimu
Pejamkanlah matamu, untuk sesaat.
Guratkanlah alunan romansa di hatimu,
Hingga kesejukannya menggerakkan rasamu.
Walau kau tengah berjuang untuk merangkulnya.
Demi sebuah cintamu!
Danau Unhas, 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar