Kesunyian dia awal gerbang kebahagiaan Terus merasuk menghimpit jiwa 
melahirkan seutas senyuman dibalik kepedihan dan tetes air mata kecintaan 
ketegaan tak terbedakan lagi membatu dan pasti menyiksa hati
begitu besar hasratku tuk menggoreskan segala apa yang menjadi nyanyian jiwa
tetapi aku sangat meyadari atas keterbatasanku, rasa bersalah semakin menyiksa menjadikan 
hamba tak ubah seperti insan lain yang tak memilikii rasa syukur dan penuh kemunafikan
Tuhan…… apa yang tengah menyiksa hamba…….?
Apakah ini siksaan atas segala yang hamba perbuat….? Dikala malam hamba berdo’a 
dan bertanya, apakah masih diberikan  waktu   tuk bernapas di esok hari  agar dapat 
bersua dengan sosok yang juga sangat hamba kasihi
Tuhan…. Hamba tak kuasa tuk membohongi kata hati…….
Hamba mencinatinya……. Apakah ini dosa ataukah ini siksaan Yang engkau timpakan
 atas ketidak setiaan ku pada adindaku. Sedangkan yang hamba  yakini….. bukannya hamba 
tak setia,  Tapi engkau yang membagi hatiku!!! Karena engkau yang menciptakan hamba. 
seperti Cece ku yang juga sanggup memberikan kasih sayang yang sama 
seperti adinda Nur ku……
Tuhan….. ingin kuberteriak tuk melepas bebanku, Bukankah engkau tau dan melihat…!   
Aku kini tersenyum  Dan juga meneteskan air mata!!! Tersenyum karena sesaat lagi Aku kan 
bersama adinda Cece ku, sedangkan tetes air mata Saat menulis diatas lembaran ini 
sebagai perlambangan Pengkhianatan dan ketidak mampuanku tuk berpisah walau sesaat
Dengan sosok Nur ku yang juga kini telah menjadi belahan jiwaku
Ce….  Kandamu tak pantas dipercaya………
Nur….. sebenarnya kanda, orang yang kini engkau jadikan tambatan hati… 
tak lebih dari seorang yang miskin jiwa…..
tak lebih dari seorang hamba yang tak mampu bersyukur!!!
Cece…Nur…. Kanda kini merana karena tidak sanggup Memikul beban kesucian 
cinta kalian. Mungkin…... kanda tak akan pernah lagi memohon ampun Dari kalian, 
karena maaf yang kalian berikan dengan Dilandasi keikhlasan dan kesucian cinta, 
bukannya akan mengobati Jiwaku yang sakit….. tetapi akan membutakan  mata hati. Biarlah kanda 
larut dalam derita ini….. Karena ini adalah merupakan 
karma yang pantas kanda terima  Atas pengkhianatan kanda pada ketulusan cinta kalian..
Tuhan…. Jadikanalah Cece Suzane ku sebagai tariakan napas dan jadikanalah
Nur  aeni ku sebagai hembusannya… Jadikanlah Cece Suzane sebagai kemuliaanku
 dan Jadikanlah Nur Aeni ku Sebagai ke Utamakanku… jadikanalah mereka 
berdua  sebagai penghantar Bagi hamba… tuk mendapatkan pembuktian atas 
keadilan dan kebesaranmu…. 
BY ANTO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar