Jumat, 04 September 2009

Peri Kecilku

Seperti yang belum pernah terjadi
besarnya harapan yang telah tertanamkan
Bagiku bulan ini kan menjadi suatu permulaan yang
harus kuberitaukan segalanya cinta ini pada mu
Suatu perasaan di awal bulan Desember yang takan pernah terlupakan
dengan kasih setia dan perasaan Cinta yang kuberi
seperti yang takan ada lagi ntuk di ungkapkan
di atas awan yang mengelilingi di bawah kolong langit….
ingatanku takterhapuskan lagi mengingat saat-saat itu
aku yang berpura-pura tersenyum
tersenyum seperti orang gila yang tak memiliki akal dan perasaan
ketika berhadapan denganmu karena tuntutan perasaan itu
Saat bintang menyepi saat semua berselubungkan awan
Malam ini di atas tempat tidur ku dengar seperti suara nyaring
Dari sebuah teguran bintang di sorga
Aku hendak bangun
ku cari kau jantung hatiku
kucari tapi… tak kutemui
dalam hati ku memohon
oh.. Tuhan tolong… oh para malaikat bantu aku mencarinya
sebelum angin senja berhebus dan bayang-bayangnya menghilang
aku tak bisa begini.. cinta ini miliknya..
akulah yang salah, dan akulah yang telah berdosa
membiarkannya dan perasaan ini terkurung dan terdiam didalam hati yang kosong
siapa lagi yang sepertinya?.. Peri Kecilku
. di antara para wanita hanya dia yang membuat hati ini berdetak kencang dengan keajaiban satu hayalan..
kini aku sendiri di pingiran laut depan pintu gerbang kota
sambil menoleh ke atas langit..
Tampak suatu tanda besar di langit yang bersinar
yang menyamai gambar wajahmu
dalam anganku yang ada hanyalah ingin kubagi potongan cahaya purnama itu dengan mu, meskipun aku tau potongan cahaya purnama itu tidak cukup terang untuk menerangi hatimu, tapi purnama itu menjadi bagian dari cintamu…..
atas nama cinta aku ingin potongan cahaya
Saat sepontan aku mengucapkan kata-kataku yang terpendam
Kau tau?.. dan kau tau?..
Semua itu karna perasaanku yang merindukanmu
Semua itu karena aku mencintaimu Kekasihku
“oh.. Tuhan aku takmau seperti batu-batu yang dikikis air
dan gunung-gunung runtuh berantahkan
aku tak mau dia menjadi takut oleh akhir dari sebuah dunia
yang gelap dan dan kesan, kesepianku yang kosong
dengan perasaan yang kosong
aku ingin mengisi perasaan itu, mengkipun perasaannya diasarkan ketidak percayaan terhadap perasanku itu.
Berapa lama lagi aku harus menunggu semua harapan yang terpendam dan selalu terdiam Berapa lama lagi di hadapanmu aku selalu
gugup dan tertunduk malu ketika harus mengungkapkansuatu kejujuran.
wahai dunia pecamkanlah!!.. andai dia mengerti
aku ingin selalu bersamanya
seperti awan - awan yang melayang di atas langit biru dan selalu bersama menghiasi alam semesta dengan sinar matahari yang bersinar terang….
karna hanya dialah
harapanku yang penuh cinta
di hati ini
Wahai Peri kecilku hati ini selalu memeanggil hatimu dalam satu ketulusan .
terimakasih telah menghadirkan perasaan ini lagi aku tidak akan pernah kecewa dengan semua ini,karna perasaan ini hadir denan sendirinya.
dan ini mungkin hanya sekedar catatan kecil buatmu sampai detik ini dan menit – menit keberikutnya kau begitu berarti, menatapmu, mengingatmu membuat hatiku tegar
Adi

Tidak ada komentar: