Sabtu, 05 September 2009

Kesedihan yang abadi

Memori aku nama aku rita seorang gadis yang ditakdirkan untuk sendiri yah itulah yang aku rasakan sekarang, entahlah apakah tuhan hanya bisa memberikan ini kepadaku, selama ini penderitaan cinta yang kudapati, saat itu aku mendapatkan cinta seorang laki-laki sebut aja Roy. Roy mampum membuat aku selalu mengingatnya, pertemuan yang berlanjut kedatangannya kerumahku membuat aku makin terpendam sebuah cinta yang sempurna dihatiku. Dia begitu dewasa dan penuh sayang, aku benar-benar baru merasakan namanya cinta. Hari demi hari aku merasakan sebuah cinta yang indah dengan semua perhatian dan kasih sayang diberikan roy padaku, entah berapa kali dia membuat aku terbang ke awan. Berbait-bait puisi yang menyentuh hatiku dan cintaku menambah sebuah kasih. Apalagi saat pertama kali Roy mengecup keningku dan mengucapkan sayang padaku saat dia pulang. Ah.... rasanya semua itu bagaikan hayalan buatku.
Dan semua itu berlangsung sangat indah, ternyata semua itu sesaat, saat roy kukenanlkan dengan sahabatku sendiri namanya Nana, aku tak sadar bahwa tatapan roy begitu berbeda pada nana waktu itu namun aku anggap sebagai sebuah ungkapan perkenalan dengan berbagi nomor HP. Yah aku percaya saja dengan sahabatku sendiri. Tapi ternyata setelah beberapa minggu roy sudah berubah sering kali dia bertanya tentang Nana dan selalu saja setiap pembicaran berujung pada Nana, sempat aku curiga tapi aku tepis semua itu karna aku percaya roy menyayangi aku
Memori saat malam minggu datang roy menelponku tidak bisa datang karna ada urusan keluarga dan aku percaya saja. Padahal malam itu aku ingin mengajaknya keluar rumah, akhirnya aku menelpon nana untuk mengajaknya jalan ternyata nana juga enggak bisa karna ada sepupu yang mengajaknya keluar. Yah terpaksa aku mengajak temen kampusku untuk jalan bareng, kami jalan kesebuah kafe tempat nongkrongnyaanak - anak muda, kami berdua duduk di pojokkan yang agak gelap, kami berdua ngobrol banyak banget tapi tiba-tiba mataku tertuju pada sepasang yang lagi mesra banget rasanya aku mengenal mereka, rasa debar di hatiku melihat mereka berdua aku tajamkan tatapanku ternyata dia roy bersama sahantku sendiri nana, mereka berpelukan rasa perih di sudut mataku, air mataku menetes ternyata mereka berdusta dibelakangku dengan merka telah membohongi aku, mereka jahat, dengan perasaan sakit kudekati mereka, roy dan nana tersentak kaget, kuliat ada pucat diwajah mereka. Aku akhirnya duduk disebelah mereka berdua. Dengan suara tergetar Aku bertanya mengapa mereka tidak berterus terang saja kalo saling menyukai, mengapa membohongi aku, roy mengapa kau tidak juju r padaku kalo kau suka pada nana tanyaku, roy dan nana hanya diam tertunduk, aku minta mereka berdua menatap wajahku, aku coba menahan tangisku. Andai aku tau kalo kamu suka nana aku akan mundur demi kamu roy karna aku sayang kamu, ada isak nana terdengar dia menangis, sorang yang begitu dekat denganku, sahabatku sendiri dan nana memohon maaf tapi aku hanya tersenyum bahwa cinta enggak salah cinta berhak memilih dan roy memilihmu nana, nana menangis dipelukku, aku coba tegar tapi air mataku menetes juga. Aku akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan roy demi nana. Dan aku memohon agar roy tidak menyakiti nana karna aku akan terluka jika nana terluka.
Aku minta roy untuk menjaga nana dan tidak meninggalkannya karna aku tau nana labil dan mudah putus asa, roy tidak bisa berkata apa-apa. Ada rasa bersalah yang mendalam di jiwanya. Akhirnya aku meninggalkan mereka berdua nana menahanku untuk tidak pergi dan meminta maaf atas semua kekhilafannya tapi aku sudah memutuskan untuk meniggalkan mereka berdua.
Aku menangis dalam batinku ada sakit yang aku rasakan entah kenapa rasa sakit terus yang aku dapatkan. Yah aku berusaha tegar untuk mereka, sebuah senyuman dan kecupan manis keberikan buat nana dan semoga bahagia dengan roy, dan ku tatap roy kugenggam jemarinya sebagai ucapan selamat tinggal.
Kini aku hanya bisa menangis jika membayangkan semua itu karna sungguh menyakitkan bagiku, roy kau memang menjadi kenangan buat aku dan aku tetap mengingatmu telah memberiku warna bagi hidupku.
Sejak itu kami jarang ketemu dan aku juga pindah ke bima meninggalkan mereka dan kenanganku bersama mereka. Mungkin inilah yang disebut takdir dan aku hanya bisa pasrah padamu rab... untuk menanti seseorang yang akan menyayangiku dan mencintaiku apa adanya.

Tidak ada komentar: